Sep 4, 2020

Siklus Kerusakan dan Pandemi COVID

Pagi tadi sambil nyiapin kopi sebelum berangkat kerja, saya sempatkan nonton serial kesukaan saya "Madam Secretary". 

Ceritanya tentang seorang environmentalist Rusia yg berniat pergi ke Amerika, namun saat di Siberia ybs terserang cacar yg unik. Saling curiga antara kedua negara krn disangka bahwa Rusia yang menyerang pembelot tersebut dg senjata kimia akhirnya menemukan titik terang. Bahwa cacar tersebut adalah virus kuno yg selama ini dormant karena ditahan oleh dinginnya es kutub. Saat pemanasan global semakin tak terkendali dimana es di artik mencair dg kecepatan dua kali lipat, maka virus tersebut muncul dan menjangkiti ybs saat meliput kebocoran minyak di Siberia.

Suatu kala, beberapa tahun lalu saya sempat mengalami peristiwa kemunculan ubur-ubur dalam jumlah sangat banyak yang muncul tiba-tiba sehingga mengganggu aktifitas di pesisir Bontang.

Sungai di kampung yg saat saya kecil merupakan tempat saya mencari ikan kuthuk, lele, gabus, dll sekarang keruh seakan tiada kehidupan.

Longsor, banjir bandang yg menimbun penduduk kala sedang nyenyak tidur sudah tidak jarang lagi kita temui.

Dan masih banyak lagi kerusakan-kerusakan yg pada asalnya merupakan dampak langsung maupun tidak langsung dari aktifitas spesies unggulan yaitu kita manusia.

Saya jadi berpikir, jangan-jangan pandemik COVID yang secara masif dan global menjangkiti kita, mungkin juga efek dari tingkah laku kita sendiri. Entah polusi yg sudah diluar toleransi sang mother nature, atau exploitasi sumber daya yang sudah melebihi ambang batas, sehingga alam mencari keseimbangannya sendiri.

.......Karena "tiada kerusakan yg terjadi dimuka bumi ini kecuali adalah hasil perbuatan atau impak dari kerusakan yang ditimbulkan oleh manusia sendiri"!!!