Dec 22, 2011

Orang Baik Jadi Korban part 2

Sambungan dari http://busori.blogspot.com/2009/05/orang-baik-perlu-dikorbankan.html


Dulu, saat menjadi guru muda di sebuah institusi di Jatim, sempat saya mendengar pak Direktur berkata, “Ketidakjujuran membuat segala sesuatu tidak nyaman dan mahal!”

Fokus saya waktu itu adalah pertanyaan, kenapa mahal? Dia melanjutkan bahwa dengan kita tidak jujur, maka akan didirikan otoritas pengawasan. Otoritas pengawasan tentunya akan perlu biaya. Dan biaya untuk operasi SEBUAH otoritas pengawas ternyata memang tidak murah. Apalagi jika, karena saking parahnya kondisi ketidakjujuran kita, harus dibuat lebih dari satu pengawas.

Ongkos ketidakjujuran yang kedua, yakni ketidaknyamanan, baru bisa saya hayati hari-hari belakangan ini. Hari-hari menghadapi tim audit (keuangan, bukan audit kinerja, performance) adalah hari-hari yang tidak nyaman, panjang, melelahkan dan menghabiskan waktu.

Padahal beberapa waktu lalu, saat baru masuk, saya terkagum-kagum dan bangga akan banyaknya jalur audit, bisa-bisa kalau diitung sampai 2 – 3. Mulai dari audit internal, audit pemerintah sampai audit pemilik saham. Kenapa bangga? Karena sekilas kelihatan gagahnya jika sebuah sistim/unit harus dijaga oleh tim audit.

Namun pemahaman saya mulai terkikis. Saya sekarang semakin kuatir bahwa banyaknya tim audit, adalah gambaran betapa kita berada didalam lingkungan yang tidak bisa dipercaya, tidak berintegritas, tidak mature dan tidak jujur !!!!!!!!!!!!!!!

Dan hari-hari belakangan ini, saya pribadi mulai semakin bisa memaknai ucapan pak Direktur saya yang dulu bahwa ketidaknyamanan juga adalah "ongkos mahal" yang harus dibayar dari pengawasan yang bertujuan agar sistim dan uang tidak diselewengkan . (meski kadang audit juga lebih pada pencegahan)
Ironisnya, ketidaknyamanan itu harus dirasakan oleh semua, termasuk mereka-mereka yang jujur (bahkan ini yang sering ketiban beban), karena audit tidak akan mau tahu apakah anda jujur atau tidak. Yang penting jika waktunya ngaudit, semua akan dibuat tidak nyaman. Ironis, jika karena pelanggaran, kecurangan, ketidakjujuran MUNGKIN hanya dilakukan oleh 1%-5% personnel, namun yang dibuat tidak nyaman harus seluruh pekerja. Ironis, jika biaya audit, semakin hari semakin naik, padahal sesungguhnya bisa kita gunakan untuk meningkatkan kesejahteraan karyawan, misalnya.

Berbicara lebih luas, skala Indonesia, saya mulai berpikir, betapa banyaknya ongkos/biaya yang bisa dihemat jika tidak ada KPK, BPKB, dan Badan-Badan audit lain….. Betapa bisa kita gunakan anggaran badan2 audit tersebut untuk membangun tangggul agar tidak banjir, memperbaiki sekolah agar tidak roboh, membina UMKM agar masyarakat mandiri….

Dan betapa nyamannya hidup jika hari-hari kita bisa dilalui hanya dengan fokus ke pekerjaan, tidak perlu menyiapkan berkas-berkas untuk auditor, tidak merasa dicurigai, dan lain-lain….

Namun saya lagi-lagi kuatir "impian" saya hanya tinggal impian.... tidak pernah menjadi nyata!!!!

Dec 9, 2011

Fenomena Kegombalan

Dunia hiburan terus mengambil bentuk.. Model ludruk, srimulat, empat mata, opera van java, dan raja gombal.... Sama dengan hal2 baru lain, mendengar guyonan ala raja gombal cukup asyik.... Selain karena murni menunjukkan kegombalan, juga lepas dari kepenatan hingar bingar politik, korupsi, bencana alam dan lain- lain.....

Berikut beberapa contoh lawakan ala raja gombal..........

==================

Minum jamu supaya anget
pacaran sama kamu SESUATU BANGET 
===============
-->Mas, Kamu Sudah Nge-Vote Pulau Komodo Jadi Keajaiban Dunia ta?
Belum,Mbak.

=>Lho, Emank Kenapa Koq Gak Nge-Vote,Mas?? Padahal Pulau Komodo Itu Kebanggan Indonesia.

-->Aku Gak Nge-Vote Pulau Komodo Karena Pulsaku Udah Habis Buat Nge-Vote Kamu Menjadi Keajaiban Di Hatiku.hehehe
=================
aku pernah jatuh dari atap dan rasanya nggak enak, aku juga pernah jatuh dari tangga rasanya juga nggak enak, tetapi aku pernah ngrasa'in jatuh yang sangat enak yaitu pada saat jatuh cinta pada kamu, tetapi setelah aku jatuh cinta ke kamu, kamu tau nggak? kalo partikel hatimu telah menyebabkan radiasi dihatiku sehingga menghasilkan unsur yang tidak dapat di uraikan oleh apapun dan tidak dapat diubah.. Dan setelah aku periksa ke dokter., dokter berkata kalo di dalam cinta kita itu tidak tercantum tanggal kadaluwarsa, tetapi tanggal itu akan tercantum diatas batu nisan setelah kita tiada nanti.
==============
Kalau pemerintah mewajibkan ''wajib belajar 9 tahun'',tetapi kalau aku mewajibkan ''wajib mencintaimu seumur hidupku'' 
=============
Kalau dulu Ibu Kartini meningkatkan status sosial wanita, yuk sekarang kita meningkatkan status hubungan kita. 
================
Aku gak pintar mewarnai, makanya aku minta kamu bantu aku mewarnai hidupku
================
Co : Hak semua wanita itu sma, tpi ak enggak stju..
Ce : kok bisa ?
Co : soalnya cuma kamu yg berhak miliki aku..
==========================
Indonesia bangga punya ibu kartini, aku juga pngen anak-anakku bangga punya ibu kyak kamu
==================
1 syawal kan jatuhnya pas hilal keliatan..
Sama kya hatiku, jatuhnya pas liat kamu
==================
co: coba kamu panggil nama ku !
ce: *********, emang kenapa?
co: ooooo ternyata gini rasanya di panggil sama bidadari
========================
Cowo: tau ga seberapa berharganya berlian ?
Cewe: gatau..
Cowo: hmm... Gatau juga gapapa ko, yg penting kamu harus tau seberapa berharganya kamu dihatiku
====================
Cowo: kamu kalo jalan sama aku pasti tiap detik nengok ke aku deh...
Cewe: kok bisa gitu ?
Cowo: abisnya setiap detik detak jantungku memanggil namamu ......
=================
Cowo: kamu tau tinta ga yang ?
Cewe: ya tau lah.....
Cowo: kamu tau ga tinta yang ga bisa ilang ?
Cewe: tinta apa ?
Cowo: tintaku padamu
=====================
Cowo: yang mumpung sebentar lg natalan aku mw tanya. Apa bedanya santa claus sama kamu ?
Cewe: gatau yang, emang apa ?
Cowo: santa claus itu selalu hadir di malam natal, tapi kalo kamu selalu hadir di hatiku
=====================
Co: Nganggur gak? temenin aku jalan yuk.
Ce: Kemana?
Co: Temenin menjalani sisa hidupku*
=================
co : Say…
ce : Ya..
co : Thanks ya yang
ce : Thanks kenapa…?
co : Karena kamu sudah hadir dalam hari-hariku…
================
“Aku tahu aku nggak akan bisa ngasih kamu kesempatan untuk belanja di mall kayak kebanyakan cewek,
aku tahu mungkin aku nggak akan bisa njemput kamu pake mobil,
aku juga nggak akan bisa juga ngajak jalan-jalan ke tempat romantis yang mahal….
tapi aku yakin aku bisa nyayangi kamu, selama kamu mau, selama waktuku ada.”
================
Nge-gombal di telepon :
kita : Halo sayang..
putri : Halo…
kita : Aku baru saja jatuh….
putri : Jatuh? kok bisa? gak papa [dengan panik..dan mungkin kata2 akan bervariasi]
kita : Iya… aku jatuh… tapi aku seneng…. aku jatuh cinta sama kamu…
===============
Co_ bapak kmu yg punya google yah ??
Ce_ engga' lah,, emang knp ??
Co_ soalnya kamu punya semua yg kucari ..
Ce_ yg abang cari apa ??
Co_ CINTA mu..
Ce_ ihh ,, co cweet :D
==============
cowok : kamu tau nggak?
aku bangga banget knapa bisa dilahirin jadi lelaki yg berani kyk gni..
cewek : maksudnya?
cowok : iya kayak lelaki sejati.. berani gitu..
cewek : loh?? Knapa ??
cowok : sebab aku berani mencintai bidadari dari surga yg sangat cantik jelita..dan bidadari itu adalah kamu :)
==========

klo baca dgn serius pasti ngertidah,,,,,
beda sebelum dan sesudah menikah

Sebelum Menikah ............ .
Cowok : Akhirnya aku sudah menunggu saat ini tiba sejak lama
Cewek : Apakah kau rela kalau aku pergi ?
Cowok : Tentu Tidak!!Jangan pernah kau berpikiran seperti itu
Cewek : Apakah Kau mencintaiku ??
Cowok : Tentu !! Selamanya akan tetap begitu
Cewek : Apakah kau pernah selingkuh ??
Cowok : Tidak !! Aku tak akan pernah melakukan hal buruk itu
Cewek : Maukah kau menciumku ??
Cowok : Ya
Cewek : Sayangku.... ...

Sesudah 5 tahun nikah..... bacanya dibalik dari BAWAH ke ATAS
Co: sayang boleh minta photo kamu ?
Ce: buat apa yang ?
Co: buat kasih tau temen-temen aku kalo bidadari itu bener-bener ada
Ce: iih sayaaaank (malu-malu )

Aug 27, 2011

Ramadan Penuh Warna

Saat bulan Ramadan, saya adalah salah satu orang yang sering merasa iri saat mendengar Ustadz yang dalam khotbahnya selalu merasa berat saat-saat akhir Ramadan akan meninggalkan masa.

Iri karena merasa perasaan berat ditinggal oleh bulan suci rasanya tidak pernah hinggap di hati saya. Ya…… mungkin puluhan tahun lalu saat masih kanak-kanak.. itupun karena kerinduan akan datangnya lebaran, dimana baju baru siap dipakai, bermain mercon dan kembang api serta dapat sangu lebaran. Namun kalau merasa kehilangan, kok rasanya berat untuk saya rasakan.

Kenyataan ini membuat saya bertekad dan meniatkan diri lebih serius untuk lebih menghayati ibadah-ibadah di bulan Ramadan tahun ini, dengan harapan diberi rasa kerinduan serta kehilangan saat nanti ditinggal bulan suci ini.
Saat menulis tulisan ini, Ramadan telah berlalu sebanyak 28 hari. Lagi-lagi pak Ustadz sudah mulai “meratapi” kepergian Ramadan. Kembali saya bertanya, apakah ada rasa itu dalam hati saya?

Tentunya menilai diri sendiri adalah hal yang subjektif. Terus terang saya tidak berani mengatakan bahwa rasa itu sudah mulai ada dihati, atau bahwa Ramadan ini telah lebih baik bagi saya. Mohon maaf, saya tidak berani menyimpulkan demikian!

Namun ada satu rasa yang paling tidak membuat saya gembira, meski mungkin belum sampai ke level “meratapi” kepergian Ramadan. Bahwa terasa Ramadan tahun ini lebih BERWARNA bagi saya pribadi.

Dimulai mengawali Ramadan nun jauh disana disebrang pulau, saat dinas di Bogor. Saya usahakan pulang pas tanggal 31, agar bisa sahur di rumah. Mungkin sholat taraweh lebih banyak di masjid kompleks, tapi yang membuat bulan suci ini lebih berwarna karena hampir sebagian besar Sholat Maghrib saya lakukan di tempat berbeda, mengikuti jadwal buka puasa yang berputar. Kadang di hotel mewah di Jakarta, kadang di kantor Walikota, kadang di masjid Polres, kadang dibalai pertemuan, kadang bersama wartawan, kadang di masjid-masjid di tengah masyarakat, bahkan barusan di tengah kerumunan peternak di perkampungan yang belum terjangkau listrik.

Belum lagi perusahaan yang selalu menyediakan penghuni kompleks dengan ustadz-ustadz skala nasional, yang membuat wawasan ke Islaman terasa makin kaya.

Hal itulah yang membuat Ramadan ini lebih berwarna. Dia mewarnai hati saya, karena dengan bisa bertemu banyak orang, di banyak tempat, dengan variasi kondisi dan status yang lebar, semakin menyadarkan saya, bahwa saya termasuk orang yang beruntung dan patut untuk bersyukur.


Hanya itu mungkin yang bikin saya susah melepaskan Ramadan tahun ini. Semua kebersamaan khususnya saat buka bersama, maghrib berjamaah dengan jamaah yang berbeda di hampir tiap harinya........

Untuk Jiwa Yang Bimbang


Untuk engkau yang hatinya bimbang
dalam ketidak-pastian pilihannya, bisikkanlah

Tuhanku Yang Maha Benar,

Aku datang berserah kepada-Mu
karena telah letih ku bernafas
dalam rasa khawatir dan takut
akan ketidak-pastian ini.


Tuhan kecintaan hidupku,
sesungguhnya kedamaianku
hanya seperkasa keberserahanku
kepada kekuasaan-Mu.

Aku mohon Engkau menegaskan hatiku
untuk menetapkan pilihanku,
yang walau tepat atau tidak
adalah jalan menuju kebaikan hidupku.

Tepatkanlah arah hidupku.

Aamiin
(Mario Teguh)

Jul 20, 2011

Toshiba Libretto W100

Setelah hampir 7 tahun dilayani oleh ACER Travel Mate 2300, 15 inchi, dengan berat hati, akhirnya hati ini terpaksa mulai berpindah ke yang lain.

Setelah melihat berbagai jenis komputer yg tersedia, maka kriteria mulai di set up:
1. Portabel
2. Kemampuan browsing dan email
3. Touch screen
4. Yang utama bisa untuk kerja
5. Bisa untuk mejeng...:)

Akhirnya saya mulai berburu pengganti Acer kesayangan, yang meski masih berfungsi baik, namun beratnya melelahkan pundak. Perburuan saya mulai dari laptop, tablet sampai netbook. Dilanjutkan dengan OS; mulai dari android, windows, QNX, Mac, OSIpad.

Pilihan pertama, jatuh pada tablet.
Kelebihannya lebih pada portabilitas dan fungsi entertainmentnya. Namun ditengah perang tablet yang semakin "ugal-ugalan", euphoria ini bukannya membuat tertarik, sebaliknya membuat saya semakin bingung. Juga melihat fungsinya yang tidak fokus pada fungsi kerja, membuat saya kurang tertarik dengan tablet-tablet tersebut.

Tidak dipungkiri bahwa hati tertarik dengan portabilitas dan trending berbagai tablet ini, namun berat jika tidak mempunyai fungsi utama yang diusung laptop; untuk bekerja.

Pilihan lain; Laptop, atau netbook...? ah sudah agak kuno....
Yang satu besar dan tidak mengusung efek "canggih" khususnya layarnya yang tidak mengakomodir touch screen, sedangkan netbook tidak dilengkapi dengan fungsi maksimal.

Pencarian berwaktu-waktu, akhirnya mengantarkan mata tertarik dengan sebuah gadget yang mengusung fungsi hybrid antara laptop dan tablet. Portabel, touch screen dan ber os windows 7 sehingga berkemampuan laptop..

Dan spek itu diusung oleh produk baru Toshiba. Ya!!! Toshiba Libretto W100!!

Pertama mengenal namanya dari majalah, terasa Libretto sudah membuat penasaran.
Saya melihat nya pertama kali di Balikpapan, namun masih ragu apakah dia tough seperti Acer saya yang sudah lebih enam tahun setia menemani.
Dan saat itu juga harganya yang masih selangit, membuatku minder juga. Sambil menunggu turun harga, akhirnya hati semakin mantap saat ulasan demi ulasan diutarakan, kelebihan dan kekurang diutarakan.

Apalagi saat harga datang dengan harga pameran!!!!!

Libretto ber-bapak laptop dengan mama tablet. Dia berlayar touch kapasitas, dua layar yang bisa diputar 180 derajat sehingga bisa berfungsi semacam tablet. Masing-masing layar 7 incinya bisa bekerja dengan sendiri-sendiri atau extended. Bisa horisontal atau vertikal. Semua bisa dioperasikan dengan jari.

Keyboard dan touch padnya adalah maya, muncul dan hilang saat anda kehendaki, membuat kita seakan berada di abad 23. Windows 7 yang dirancang untuk touch screen, semakin membuat simungil ini mempesona. Meski aplikasi tidak seseksi tablet, namun fungsinya yang tangguh untuk bekerja, membuatnya sepadan untuk harga diatas 8 juta...

Baterai 3 jam. Wifi kencang, dengan tambahan micro SD seakan melipur lara atas 64 GB internal flask disk yang tersedia.

Gampang di tenteng, suara yang enak saat dipasang dengan head phone dan bentuknya yang unik membuat dia semakin seksi.

Sebuah tablet dengan fungsi laptop!

Anda tertarik?

Cek videonya di sini:

Atau berikut speknya:

Overview
The new libretto® W100 ultra mobile PC multiplies your possibilities by offering dual 7” diagonal multi-touch screens that work horizontally or vertically—perfect for ebooks or enjoying movies, music and photos. It also offers easy navigation, along with different virtual keyboards plus a “soft” track pad that let you type, click and browse the way you want.

Detail Specifications

Platform Notebook PC
Processor Type Intel Pentium Processor
Processor Onboard Intel® Pentium® Dual-Core U5400 (1.2 GHz, Cache 3 MB)
Chipset Intel® QS57
Standard Memory 2 GB DDR3 SODIMM PC-8500
Max. Memory 2 GB (1 DIMM)
Video Type Intel® Graphics Media Accelerator HD 729MB (shared)
Display Size 7" WSVGA LED
Dual 7" WSVGA Multi-Touch
Display Max. Resolution 1024 x 600
Display Technology Clear SuperView LED
Audio Type Integrated
Speakers Type Integrated
Floppy Drive Optional
Hard Drive Type 62 GB SSD
Optical Drive Type Optional
Modem Optional
Networking Optional
Network Speed Optional
Wireless Network Type Integrated
Wireless Network Protocol IEEE 802.11b, IEEE 802.11g, IEEE 802.11n
Wireless Bluetooth Integrated
Bluetooth V2.1 with Enhanced Data Rate
Keyboard Type Virtual Keyboard
Input Device Type Virtual Touch Pad
Slot Provided Not available
Card Reader Provided Micro SD
Interface Provided 1x USB 2.0, Audio
Webcamera 1 MP
O/S Provided Microsoft Windows 7 Home Premium
Battery Type Rechargeable Lithium-ion Battery 8 Cell
Power Supply External AC Adapter
Dimension (WHD) 7.95 x 1.2 x 4.84 inch
Weight 819 g
Standard Warranty 1-year Limited Warranty by Authorized Distributor
Bundled Peripherals Optional
Package Contents Contents may vary

Jul 1, 2011

Debu yang Terbang Bebas

Pagi itu, sayup-sayup dering handphone terdengar, bercampur dengan cerita mimpi yang semakin campur aduk. Refleks, mata terbuka sebentar dan refleks juga saya ingat bahwa hari ini saya sedang cuti. Dengan berat hati, kulanjutkan kembali cerita mimpi campur aduk yang baru saja tepotong….:). Ah nanti saja aku call balik…

Email di BB, yang hari-hari menumpuk, yang biasanya langsung saya baca dan follow up, kali ini saya tega-tegakan untuk diturunkan urgensinya, karena toh kewenangan sudah didelegasikan dan sebelum berangkat cuti sudah saya set vacation rule yang akan otomatis mereply sender dengan catatan dibawah ini:

==== this is an automated reply ====


Bapak-Ibu yth,

Saat ini saya sedang menjalani cuti sampai dengan tanggal 5 Juli 2011, sehingga respon terhadap email Bapak-Ibu kemungkinan akan sedikit lambat.

Jika ada kepentingan yang urgent, mhn langsung menghubungi kantor Corporate Communication PT Badak NGL.

Salam hormat,
Busori S


==================================

Well, setelah setahun lebih ngantor, adalah sebuah privilege, saya bisa menghabiskan hari-hari yang seharusnya saya gunakan untuk “melayani” public, saya gunakan dengan sesuka-sukanya. Saya selalu ingat saat-saat dulu belajar cross culture understanding, dimana dibelahan dunia barat sana, menurut mereka cuti adalah sebuah pencapaian personal, yang sangat didambakan oleh mereka yang telah menghabiskan waktunya selama setahun penuh untuk lelah baik jasmani maupun mental.
Bahkan tak jarang mereka mengumpulkan semua gajinya untuk dinikmati saat cuti atau vacation.

Meski tidak seserius mereka yang dari barat dalam hal cuti, karena sempat 1,5 hari saya harus masuk kerja sebab ada yg tidak bisa ditinggalkan, atau harus angkat dering HP dari rekan eksternal yang kuatirnya mempunyai keperluan yg sangat penting, namun hari libur kerja ini betul-betul saya nikmati dengan sesungguhnya.

Menyusul istri dan anak yang telah pergi duluan ke Jawa, nongkrong di café airport BPP selama tiga jam, berleha-leha di executive lounge bersama keluarga, ke pantai, naik speed boat, entertain saudara yg sedang berkunjung, makan siang diatas laut, tidur selama setengah hari, dan lain-lain.

Ups ingat, masih sempat juga sih saya kerjakan Karya Tulis Ilmiah, sebagai syarat naik kelas, meski juga dengan santai dan dalam aroma cuti dan kopi.
Saya sempatkan juga menikmati beberapa buku yang belum sempat terselesaikan selama ini, meski aktifitas browsing lebih mendominan.

Dalam keheningan, tanpa ada perintah, komplain, eyel-eyelan, ngedumel, nggosipin yang lain, dikejar dead line, di blame, dan kegiatan-kegiatan lain, mengingatkan saya akan sebuah hasil perenungan orang bijak yang menyenandungkan beratnya tanggung jawab menjalani kehidupan, sehingga suatu kali beliau sempat berkata, “Tuhan kenapa tidak saja kau ciptakan aku sebagai debu, yang tidak harus mempertanggungjawabkan semua ini kepada Mu, nanti!”. Hehehe,,, he needed vacation, indeed..!

Upss, sorry saya tinggal, HP saya berbunyi.....
Selamat cuti dan mengistirahatkan semuanya……

Jun 28, 2011

Pencitraan

Semua orang ingin dicitrai positif dalam pergaulan. Berbagai cara dilakukan agar citra diri menjadi positif dimata lingkungan, mulai dari mengikuti kursus kepribadian, promosi lisan sampai dengan promosi yang memerlukan biaya sangat besar. Semuanya tentunya sah-sah saja jika dilakukan.
Citra diri seseorang terbentuk dari sebuah proses panjang. Interaksi yang bersangkutan dengan lingkungan secara perlahan akan menanamkan citra diri yang bersangkutan ke dalam otak bawah sadar mereka yang diajak berinteraksi. Ketika nama si A disodorkan kepada kita, maka secara otomatis kita akan mengeluarkan kesimpulan tentang citra diri yang bersangkutan. ”Si A orang yang disiplin, loyal, jujur penyabar dan sebagainya.” Ketika nama si B disodorkan, maka secara otomatis citra diri si B terpampang dalam bayangan kita. ”Si B terkenal ambisius, suka menekan, tegas dll.” Citra diri setiap orang yang kita kenal, pada dasarnya telah terpatri dalam otak kita sebagai hasil dari proses interaksi yang panjang.

Citra diri adalah diri kita yang sesungguhnya. Usaha artifisial apapun yang kita lakukan untuk meyakinkan orang lain agar mencitrai kita positif, pada dasarnya tidak terlalu membantu, jika kita pada dasarnya berperilaku negatif. Jika ingin dicitrai sebagai orang yang disiplin, maka kita harus mempunyai sikap itu dalam kehidupan sehari-hari. Jika ingin dicitrai jujur, maka kejujuran haruslah konsisten menjadi dasar hidup kita. Jika kita ingin bercitra positif, maka nilai-nilai positif harus kita terapkan dalam kehidupan sehari-hari.

Jadi, adalah sebuah usaha yang hampir bisa dikatakan sia-sia jika kemudian kita gunakan segala cara untuk mengelabui orang lain, misalnya membual, melobi kanan-kiri hanya agar diri kita dicitrai positif, sedangkan dalam kehidupan sehari-hari, kita berperilaku sebaliknya. bus

Jun 24, 2011

Risk Taking Skill at Work

Seorang pekerja dikatakan sebagai bukan a RISK TAKER atau (bahasa gaulnya) "pengecut", jika:

1. Saat melihat ada potensi masalah/resiko (sekecil apapun), segera dikasihkan ke atasan;

2. Kalau sudah terlanjur ada masalah, dikasihkan/disalahkan ke bawahan...

... have a nice day at office!

Jun 1, 2011

Membaca Rasa...


Seandainya rasa ini bisa dituliskan dengan kata-kata, sungguh bahagia sekali bisa menikmatinya lain waktu dari membacanya.....

May 18, 2011

My Baby's Way

1. Saat melihat saya menarik uang dari ATM, dia berkata, “Ayah ayo ambil lagi yang banyak, biar bisa buat jajan!”.:)......$$$$$@@@@

2. Saat belajar mengeja, “C A ca, B E be”. “Jadi apa dek?”. Sambil melirik ke gambar, dia menjawab, “Lombok!”

3. “Dedek, kalau nanti besar jadi Bu Dokter kayak tante ya.”
“Nggak mau Mama Aku mau jadi pelayan penumpang di pesawat!”
“Lho itu kan pramugari, enakan jadi Dokter!”
“Nggak mau mama, aku mau jadi pramugari!”
“Udah jadi Pilot aja, lebih enakan ya Dek?”
“Nggak mau Mama. Aku mau jadi Pramugari!”

4. Saat diajak foto kopi, dia menjelaskan kepada kakaknya dengan peragaan. Pertama dia melakukan gerakan memfoto. Kedua, dia melakukan gerakan menyeruput kopi. Sambil berkata,” Blurp….. foto kopi jadinya.”

5. Suatu kali dia datang membawa koin, kemudian meletakkan koinnya menutupi matanya, dan berkata ‘’Mata Duitan!”

6. Saat naik pesawat dia berkata, “Nanti kalau pesawatnya jatuh gimana?”
“Hushhhhhh,… ndak boleh bilang gitu dek!”

7. “Mama nanti kalau pergi, tolongin beliin boneka Barbie 2 ya!. Satu untukku, satu untuk temanku. Dia kemarin bilang sama aku, minta dibeliin. Soalnya nggak dibeliin sama mamanya!”.
Dia tidak tahu bahwa boneka Barbie harganya Rp. 300 ribuan!

Be happy like a baby...

May 9, 2011

Jejaring Sosial

Membaca status teman-teman di jejaring sosial, sungguh menjadi hiburan tersendiri. Ada yang sekedar tulis, share ilmu dengan serius, religious, marah-marah, cenderung menyalahkan Negara sendiri, bahkan sampai narsis ttg diri sendiri, dan kebanggaan lain.



Satu teman, saya perhatikan menulis status dengan segala hal positifnya. Tanpa kesan pamer, kesan hebat, kesan birokrat, kesan bossy. Tanpa pernah mengeluh, mencaci apalagi menyudutkan orang lain.  Statusnya diisi dengan isian netral, foto, informasi dan hal-hal positif lain.

Beberapa teman lain, sebaliknya!!!!

Tanpa sadar, kita sering lupa bahwa dengan ikut jejaring sosial, kita sama saja halnya dengan membuka diri sebebas-bebasnya. Bahkan salah seorang tokoh menyebutkan bahwa dunia intelijen tidak pernah mengalami masa keemasan dalam mencari data orang, hingga muncul jejaring sosial. Semua identitas diri, keluarga, foto, CV, hobby, kesenangan, gaya hidup, alamat, bahkan keberadaan real time nya bisa dimonitor oleh orang banyak.

Tanpa sadar kita hanyut dalam kondisi dimana, perlahan-lahan tidak ada lagi kekawatiran akan terbukanya semua informasi tentang diri kita. Bahkan tanpa sadar kelemahan kita atau yang lebih ironis lagi atasan kita, perusahaan kita dan lain-lain info yang tidak seyogyanya dijaman dulu sebelum ada jejaring soisal tidak diperuntukkan untuk umum, saat ini dengan mudah menjadi konsumsi khalayak.  Kita tidak lagi keberatan (atau tidak sadar), kalau teman atau bahkan orang lain (jika setting profilenya tidak ketat) akan dengan mudah membuat kesimpulan berdasarkan tampilan status kita; tentang sifat, kesukaan, gaya hidup,  dan kondisi psikologis kita. Dan semua itu bisa dilakukan dengan simple. Hanya dengan membuka komputer, dan melihat info, wall, dan profile kita.

Mungkin memang saat ini, kondisi ini tidak bisa lagi dibendung. Namun dengan mencontoh teman saya yang selalu posting hal positif, paling tidak hal tersebut bisa menjadi usaha atau pertahanan terakhir agar kita tidak sampai "telanjang bulat", dan dilihat orang banyak. Minimal, perlu dipertimbangkan agar bekas "cacar air" yg ada di punggung kita tidak sampai ketahuan rekan lain…..

Anyway.. selamat berposting ria...

Apr 26, 2011

Ketulusan Ala Jalanan

Bagi Bapak - Ibu yang selama ini merasa sudah jagoan dalam melibas jalanan, baik jalur selatan maupun utara pulau Jawa, jangan dulu sombong sebelum bisa melibas jalanan Kalimantan. Ambil simpelnya, nyopiri antara Bontang – Samarinda – Balikpapan atau sebaliknya.

Berbeda dengan jalanan di Jawa, yang cenderung lurus, lengkap dengan rambu, datar, dan ramai….. (ambil contoh) jalanan Bontang - Samarinda pasti akan membuat anda terbelalak. Kondisi jalan naik turun, berkelok-kelok, pandangan tidak akan pernah bebas dalam waktu lama, dengan lebar sempit dan kontur tanah yang sering anjlok.

Sepanjang perjalanan yang rata-rata menempuh waktu 2,5 – 3 jam pada kecepatan 60 – 100 Km/jam, anda tidak akan bisa bermanja-manja dengan pemandangan tepi jalan yang ramai seperti di Jawa. Kecuali anda hanya akan melihat hutan-hutan yang sekarang tinggal belukar. Sesekali, ada warung makan atau tempat isi bensin yang bisa dimanfaatkan untuk istirahat.

Sisa-sisa kecelakaan tidak akan sulit ditemukan disepanjang sisi jalan. DISINI, selain tentunya Takdir di tangan Allah SWT, nasib anda 50% ditentukan oleh ketrampilan anda dalam berkendara dan sisanya oleh ketrampilan pengendara lain. Karena, tidak jarang beberapa kali kami yang sudah sangat berhati-hati, namun karena pengemudi di lain arah ceroboh, maka nasib anda menjadi taruhan.

Namun demikian di kondisi seperti ini, saya masih sering menemukan orang-orang baik di jalanan, ketulusan ala jalanan. Misalnya; saat mau menyalib, mereka sering dengan gampang memberi jalan. Saat mau menyalib, kadang sopir depan memberi sign kanan, mengingatkan kita bahwa ada kendaraan lain di depan yang akan lewat. Saat anda atau mobil anda bermasalah, tidak segan-segan sopir lain atau pemakai jalan lain membantu.

Sebuah pemandangan yang kadang kalau direnungkan sungguh mengharukan, karena persepsi kita selama ini sering mengatakan bahwa, orang jalanan adalah orang yang “menakutkan”. Ternyata ketulusan bisa didapatkan dimana-mana, termasuk di jalanan yang cenderung mempunyai kondisi “keras”

Apr 22, 2011

Casio Protrek PRG-500T : Teman Setia dalam Perjalanan

Bagi mereka yg sering traveling, perjalanan akan semakin nyaman dengan adanya teman, baik teman dalam artian sesungguhnya (istri/keluarga,kolega, sahabat, dan lain-lain) maupun teman dalam artian “alat bantu”, yang fungsinya mempermudah perjalanan kita.

Teman dalam artian alat bantu, saat ini ketersediaannya sungguh menakjubkan. Yang paling klasik adalah alat penunjuk peta semacam GPS dan alat komunikasi lain, baik untuk bertelepon maupun untuk data.

Yang mungkin agak aneh, jika saya katakan bahwa jam adalah salah satu alat bantu yang bermanfaat sebagai teman perjalanan!!!!!
Lha!!!,
Selain sebagai alat bantu waktu, jam modern telah dilengkapi dengan berbagai fitur lain. Mulai dari fitur tanggal, hari, bulan, siang-malam, flask disk, bluetooth, sampai dengan jam yang dilengkapi dengan camera dan perekam.

Setelah menjajal koleksi arloji, baik dari Eropa maupun Jepang, baru-baru ini, saya berkesempatan menjajal koleksi baru, sebuah jam Casio ProTrek PRG-500T, meski pada awalnya sebenarnya saya kurang terlalu suka dengan model digital.

ProTrek-500T, adalah salah satu produk jajaran atas dari Casio, yang mempunyai fungsi analog dan digital. Lebih khusus, diperuntukkan untuk mereka yang sering traveling, karena fitur-fiturnya yang sangat mendukung mereka yang bepergian.

Kita mulai dari huruf T yang merupakan kependekan dari Titanium. Pertama mengeluarkan jam dari kotaknya, ada keterkejutan yang sangat saat merasakan betapa entengnya jam tangan ini. Dibanding Wenger saya yang diameternya lebih kecil, terasa ProTrek seakan sebuah mainan, saking entengnya. Tentunya karena dia terbuat dari Titanium, yang selain ringan juga sangat kuat.

PRG-500T juga dilengkapi dengan tiga sensor yang tipikal diperlukan oleh mereka yang bepergian, khususnya trekking atau hiking atau petugas lapangan lainnya. Yaitu altimeter (mengukur ketinggian), barometer (mengukur tekanan udara sekaligus bisa meramalkan cuaca berdasarkan trend barometer nya) dan thermometer (mengukur suhu) serta yang tidak kalah seksinya Compass, jika-jika anda tak tahu arah kemana melangkah.

Agar tidak terlalu tergantung pada baterai, arloji yang diameternya tidak cocok untuk mereka yg bertangan kecil ini, didayai dengan though solar (sinar matahari atau sinar-sinar lainnya). Sehingga semakin lengkaplah tugasnya sebagai jamnya orang yang suka bepergian, karena pemakainya tak perlu pusing dengan penggantian baterai yg normalnya habis sekitar 2 tahunan.
Untuk mereka yang sering bepergian jauh khususnya keluar negeri, jam ini dilengkapi dengan 29 world time plus pengoperasian yang mudah...... Dan masih banyak lagi fitur-fitur menarik lainnya..

Untuk anda yang bekerja diair, sering renang, diving, surfing atau sekedar cuci tangan, kehujanan dan berwudlu, tidak usah terlalu repot lagi harus mencopot jam ini.

Atau untuk kita yang mau menikmati musim dingin dibelahan bumi utara atau selatan, Protrek kelihatannya mampu bertahan di suhu ekstrim.

Jadi kesimpulannya, jam ini, memang cukup pas digunakan untuk anda yang suka traveling, paling tidak dia bisa membantu mengetahui arah, posisi dan tujuan kita…… Dan bukankah 3 hal tersebut adalah poin2 penting saat kita menempuh suatu perjalanan?...

Apr 2, 2011

Be the Best of Whatever You Are

By Douglas Malloch


If you can’t be a pine on the top of the hill,
Be a scrub in the valley — but be
The best little scrub by the side of the rill;
Be a bush if you can’t be a tree.

If you can’t be a bush be a bit of the grass,
And some highway happier make;
If you can’t be a muskie then just be a bass —
But the liveliest bass in the lake!

We can’t all be captains, we’ve got to be crew,
There’s something for all of us here,
There’s big work to do, and there’s lesser to do,
And the task you must do is the near.

If you can’t be a highway then just be a trail,
If you can’t be the sun be a star;
It isn’t by size that you win or you fail —
Be the best of whatever you are!

Feb 12, 2011

Catatan ke Padang; Segelas Kopi di atas Danau Maninjau

Menelusuri beberapa wilayah Sumatera Barat, mulai dari Padang, Padang Panjang, Padang Pariaman, Bukit Tinggi, Lubuk Basung, Maninjau dan lain-lain, memberi satu catatan khas tentang pentingnya kopi bagi orang Minangkabau.

Khususnya di daerah yang agak pelosok, terlihat kedai kopi menghiasi bagian depan rumah. Kebanyakan sebagai usaha, namun beberapa menyediakan kedai untuk “bersosialisasi” . Menginap semalam di rumah teman di Lubuk Basung, selalu mengingatkan saya tentang kuatnya peran dan pentingnya kedai kopi dimasyarakat Minang.

Perjalanan melewati 44 kelok yang mengerikan di Maninjau pun tak luput dari kedai-kedai kopi yang memenuhi setiap kelokan. Disana disediakan kopi telur itik, teh telor, jus pinang muda, dan minuman eksotik lainnya.

Arah Padang ke Bukittinggi, selain kedai kopi, dihiasi banyak warung yang menyiapkan duren (saat musimnya) + ketupat santennya.

Tak lupa restoran sate Pak Syukur yang terkenal juga menyediakan teh dan kopi telor..

Disana, di warung-warung itu, khususnya di kedai kopi, diobrolkan banyak hal, termasuk pengalaman merantau, pengalaman hidup, atau sekedar menghabiskan pagi dengan camilan ketan yang dilengkapi dengan segelas kopi.

Jan 14, 2011

Hidup adalah Belajar

Saudara-Saudara ku yg dikasihi Allah,
Hidup adalah belajar,
belajar diam dari banyaknya bicara,
belajar sabar dari sebuah kemarahan,
belajar mengalah dari suatu keegoisan,
belajar menangis dalam kebahagiaan,
belajar tegar dari kehilangan,
belajar bersyukur meski tak cukup,
belajar ikhlas meski tak rela,
belajar taat meski berat,
belajar memahami meski tak sehati,
belajar mengalah meski terjajah,
belajar bijak meski tak adil,
belajar tertawa meski terluka,
belajar sabar meski terbebani,
belajar setia meski tergoda,
belajar memberi dan berbagi meski tak cukup,
belajar mengasihi meski disakiti,
belajar tenang meski gelisah,
belajar percaya meski khawatir,
belajar dan terus belajar.....
bersyukur atas apa yg telah dilewati,
menerima dengan ikhlas atas apa yang dimiliki,
siap menghadapi apapun dg ketaqwaan..

(kiriman dari seorang teman)