Menonton film selalu menyadarkan saya bahwa hidup dipenuhi
dengan peran protagonist dan antagonis. Dunia adalah film besar dan merupakan
cerita sesungguhnya tentang peran ini. Ada yang sabar, ada yang gampang
tersulut. Ada yang kaya, ada yang belum beruntung secara ekonomi. Ada terang, ada gelap. Ada cantik, ada the beast. Ada yang cerewet,
ada yang pendiam. Ada yang impulsive ada yang ekspulsive. Ada yang halus dan ada yang model suroboyoan.
Secara sekilas, beruntunglah mereka yang mendapat bagian
protagonist, karena kebaikan dan dukungan penonton selalu menyertainya. Para
boss akan menyukainya. Para anak buah akan memujinya. Para komentator akan
mengulasnya. Sosial media akan membahasnya. Semuanya dalam bahasa yang baik dan
dengan posisi yang terhormat. Bahkan tak jarang sejarah berkenan mencatatnya
selama berabad-abad. Semua orang pasti ingin peran ini.
Yang selalu membuat saya takjub, bahwa ada mereka yang
dengan sengaja memilih menjadi peran atau tokoh antagonis. Semasa kecil, saya senang sekali
membaca buku Mahabarata. Di sana ada Sang Bisma yang dengan sengaja menjadi
tokoh antagonis demi prinsip yang tidak dinyatakan secara eksplisit, namun
semua pembaca yang cermat pasti akan bisa merasakan peran kebaikan dan
kehalusan hati yang harus ditunjukkannya melalui peran antagonis.
Ibu saya, untuk menghentikan kesukaan saya lari bersembunyi
saat tiba waktu mengaji berperan menjadi antagonis dengan memaksa saya
pergi ke satu-satunya Masjid di desa. Saat itu saya melihat beliau sebagai
tokoh antagonis. Namun sekarang setiap kali saya bisa membuka Alquran, betapa
saya selalu berdoa kebaikan atas peran antagonis beliau dulu.
Untuk itu, sekarang saya tidak terlalu menjadikan peran
sebagai sebuah hal yang serius. Saya tidak mau terlalu takjub dengan peran protagonis yang dimainkan, atau terlalu tidak suka dan menentang peran antagonis yang kadang harus dipilih. Bagi saya peran pro dan anta tidak lagi menjadi
pikiran. Karena saya yakin sang tokoh
antagonis mungkin sedang menyeimbangkan dunia dengan perannya, bahkan seantagonis apapun.