Jan 27, 2018

Sang Antagonis


Menonton film selalu menyadarkan saya bahwa hidup dipenuhi dengan peran protagonist dan antagonis. Dunia adalah film besar dan merupakan cerita sesungguhnya tentang peran ini. Ada yang sabar, ada yang gampang tersulut. Ada yang kaya, ada yang belum beruntung secara ekonomi. Ada terang, ada gelap. Ada cantik, ada the beast. Ada yang cerewet, ada yang pendiam. Ada yang impulsive ada yang ekspulsive. Ada yang halus dan ada yang model suroboyoan.

Secara sekilas, beruntunglah mereka yang mendapat bagian protagonist, karena kebaikan dan dukungan penonton selalu menyertainya. Para boss akan menyukainya. Para anak buah akan memujinya. Para komentator akan mengulasnya. Sosial media akan membahasnya. Semuanya dalam bahasa yang baik dan dengan posisi yang terhormat. Bahkan tak jarang sejarah berkenan mencatatnya selama berabad-abad. Semua orang pasti ingin peran ini.

Yang selalu membuat saya takjub, bahwa ada mereka yang dengan sengaja memilih menjadi peran atau tokoh antagonis. Semasa kecil, saya senang sekali membaca buku Mahabarata. Di sana ada Sang Bisma yang dengan sengaja menjadi tokoh antagonis demi prinsip yang tidak dinyatakan secara eksplisit, namun semua pembaca yang cermat pasti akan bisa merasakan peran kebaikan dan kehalusan hati yang harus ditunjukkannya melalui peran antagonis.

Ibu saya, untuk menghentikan kesukaan saya lari bersembunyi saat tiba waktu mengaji berperan menjadi antagonis dengan memaksa saya pergi ke satu-satunya Masjid di desa. Saat itu saya melihat beliau sebagai tokoh antagonis. Namun sekarang setiap kali saya bisa membuka Alquran, betapa saya selalu berdoa kebaikan atas peran antagonis beliau dulu.

Untuk itu, sekarang saya tidak terlalu menjadikan peran sebagai sebuah hal yang serius. Saya tidak mau terlalu takjub dengan peran protagonis yang dimainkan, atau terlalu tidak suka dan menentang peran antagonis yang kadang harus dipilih. Bagi saya peran pro dan anta tidak lagi menjadi pikiran. Karena saya yakin sang tokoh  antagonis mungkin sedang menyeimbangkan dunia dengan perannya, bahkan seantagonis apapun.

No comments:

Post a Comment