Jul 20, 2011

Toshiba Libretto W100

Setelah hampir 7 tahun dilayani oleh ACER Travel Mate 2300, 15 inchi, dengan berat hati, akhirnya hati ini terpaksa mulai berpindah ke yang lain.

Setelah melihat berbagai jenis komputer yg tersedia, maka kriteria mulai di set up:
1. Portabel
2. Kemampuan browsing dan email
3. Touch screen
4. Yang utama bisa untuk kerja
5. Bisa untuk mejeng...:)

Akhirnya saya mulai berburu pengganti Acer kesayangan, yang meski masih berfungsi baik, namun beratnya melelahkan pundak. Perburuan saya mulai dari laptop, tablet sampai netbook. Dilanjutkan dengan OS; mulai dari android, windows, QNX, Mac, OSIpad.

Pilihan pertama, jatuh pada tablet.
Kelebihannya lebih pada portabilitas dan fungsi entertainmentnya. Namun ditengah perang tablet yang semakin "ugal-ugalan", euphoria ini bukannya membuat tertarik, sebaliknya membuat saya semakin bingung. Juga melihat fungsinya yang tidak fokus pada fungsi kerja, membuat saya kurang tertarik dengan tablet-tablet tersebut.

Tidak dipungkiri bahwa hati tertarik dengan portabilitas dan trending berbagai tablet ini, namun berat jika tidak mempunyai fungsi utama yang diusung laptop; untuk bekerja.

Pilihan lain; Laptop, atau netbook...? ah sudah agak kuno....
Yang satu besar dan tidak mengusung efek "canggih" khususnya layarnya yang tidak mengakomodir touch screen, sedangkan netbook tidak dilengkapi dengan fungsi maksimal.

Pencarian berwaktu-waktu, akhirnya mengantarkan mata tertarik dengan sebuah gadget yang mengusung fungsi hybrid antara laptop dan tablet. Portabel, touch screen dan ber os windows 7 sehingga berkemampuan laptop..

Dan spek itu diusung oleh produk baru Toshiba. Ya!!! Toshiba Libretto W100!!

Pertama mengenal namanya dari majalah, terasa Libretto sudah membuat penasaran.
Saya melihat nya pertama kali di Balikpapan, namun masih ragu apakah dia tough seperti Acer saya yang sudah lebih enam tahun setia menemani.
Dan saat itu juga harganya yang masih selangit, membuatku minder juga. Sambil menunggu turun harga, akhirnya hati semakin mantap saat ulasan demi ulasan diutarakan, kelebihan dan kekurang diutarakan.

Apalagi saat harga datang dengan harga pameran!!!!!

Libretto ber-bapak laptop dengan mama tablet. Dia berlayar touch kapasitas, dua layar yang bisa diputar 180 derajat sehingga bisa berfungsi semacam tablet. Masing-masing layar 7 incinya bisa bekerja dengan sendiri-sendiri atau extended. Bisa horisontal atau vertikal. Semua bisa dioperasikan dengan jari.

Keyboard dan touch padnya adalah maya, muncul dan hilang saat anda kehendaki, membuat kita seakan berada di abad 23. Windows 7 yang dirancang untuk touch screen, semakin membuat simungil ini mempesona. Meski aplikasi tidak seseksi tablet, namun fungsinya yang tangguh untuk bekerja, membuatnya sepadan untuk harga diatas 8 juta...

Baterai 3 jam. Wifi kencang, dengan tambahan micro SD seakan melipur lara atas 64 GB internal flask disk yang tersedia.

Gampang di tenteng, suara yang enak saat dipasang dengan head phone dan bentuknya yang unik membuat dia semakin seksi.

Sebuah tablet dengan fungsi laptop!

Anda tertarik?

Cek videonya di sini:

Atau berikut speknya:

Overview
The new libretto® W100 ultra mobile PC multiplies your possibilities by offering dual 7” diagonal multi-touch screens that work horizontally or vertically—perfect for ebooks or enjoying movies, music and photos. It also offers easy navigation, along with different virtual keyboards plus a “soft” track pad that let you type, click and browse the way you want.

Detail Specifications

Platform Notebook PC
Processor Type Intel Pentium Processor
Processor Onboard Intel® Pentium® Dual-Core U5400 (1.2 GHz, Cache 3 MB)
Chipset Intel® QS57
Standard Memory 2 GB DDR3 SODIMM PC-8500
Max. Memory 2 GB (1 DIMM)
Video Type Intel® Graphics Media Accelerator HD 729MB (shared)
Display Size 7" WSVGA LED
Dual 7" WSVGA Multi-Touch
Display Max. Resolution 1024 x 600
Display Technology Clear SuperView LED
Audio Type Integrated
Speakers Type Integrated
Floppy Drive Optional
Hard Drive Type 62 GB SSD
Optical Drive Type Optional
Modem Optional
Networking Optional
Network Speed Optional
Wireless Network Type Integrated
Wireless Network Protocol IEEE 802.11b, IEEE 802.11g, IEEE 802.11n
Wireless Bluetooth Integrated
Bluetooth V2.1 with Enhanced Data Rate
Keyboard Type Virtual Keyboard
Input Device Type Virtual Touch Pad
Slot Provided Not available
Card Reader Provided Micro SD
Interface Provided 1x USB 2.0, Audio
Webcamera 1 MP
O/S Provided Microsoft Windows 7 Home Premium
Battery Type Rechargeable Lithium-ion Battery 8 Cell
Power Supply External AC Adapter
Dimension (WHD) 7.95 x 1.2 x 4.84 inch
Weight 819 g
Standard Warranty 1-year Limited Warranty by Authorized Distributor
Bundled Peripherals Optional
Package Contents Contents may vary

Jul 1, 2011

Debu yang Terbang Bebas

Pagi itu, sayup-sayup dering handphone terdengar, bercampur dengan cerita mimpi yang semakin campur aduk. Refleks, mata terbuka sebentar dan refleks juga saya ingat bahwa hari ini saya sedang cuti. Dengan berat hati, kulanjutkan kembali cerita mimpi campur aduk yang baru saja tepotong….:). Ah nanti saja aku call balik…

Email di BB, yang hari-hari menumpuk, yang biasanya langsung saya baca dan follow up, kali ini saya tega-tegakan untuk diturunkan urgensinya, karena toh kewenangan sudah didelegasikan dan sebelum berangkat cuti sudah saya set vacation rule yang akan otomatis mereply sender dengan catatan dibawah ini:

==== this is an automated reply ====


Bapak-Ibu yth,

Saat ini saya sedang menjalani cuti sampai dengan tanggal 5 Juli 2011, sehingga respon terhadap email Bapak-Ibu kemungkinan akan sedikit lambat.

Jika ada kepentingan yang urgent, mhn langsung menghubungi kantor Corporate Communication PT Badak NGL.

Salam hormat,
Busori S


==================================

Well, setelah setahun lebih ngantor, adalah sebuah privilege, saya bisa menghabiskan hari-hari yang seharusnya saya gunakan untuk “melayani” public, saya gunakan dengan sesuka-sukanya. Saya selalu ingat saat-saat dulu belajar cross culture understanding, dimana dibelahan dunia barat sana, menurut mereka cuti adalah sebuah pencapaian personal, yang sangat didambakan oleh mereka yang telah menghabiskan waktunya selama setahun penuh untuk lelah baik jasmani maupun mental.
Bahkan tak jarang mereka mengumpulkan semua gajinya untuk dinikmati saat cuti atau vacation.

Meski tidak seserius mereka yang dari barat dalam hal cuti, karena sempat 1,5 hari saya harus masuk kerja sebab ada yg tidak bisa ditinggalkan, atau harus angkat dering HP dari rekan eksternal yang kuatirnya mempunyai keperluan yg sangat penting, namun hari libur kerja ini betul-betul saya nikmati dengan sesungguhnya.

Menyusul istri dan anak yang telah pergi duluan ke Jawa, nongkrong di café airport BPP selama tiga jam, berleha-leha di executive lounge bersama keluarga, ke pantai, naik speed boat, entertain saudara yg sedang berkunjung, makan siang diatas laut, tidur selama setengah hari, dan lain-lain.

Ups ingat, masih sempat juga sih saya kerjakan Karya Tulis Ilmiah, sebagai syarat naik kelas, meski juga dengan santai dan dalam aroma cuti dan kopi.
Saya sempatkan juga menikmati beberapa buku yang belum sempat terselesaikan selama ini, meski aktifitas browsing lebih mendominan.

Dalam keheningan, tanpa ada perintah, komplain, eyel-eyelan, ngedumel, nggosipin yang lain, dikejar dead line, di blame, dan kegiatan-kegiatan lain, mengingatkan saya akan sebuah hasil perenungan orang bijak yang menyenandungkan beratnya tanggung jawab menjalani kehidupan, sehingga suatu kali beliau sempat berkata, “Tuhan kenapa tidak saja kau ciptakan aku sebagai debu, yang tidak harus mempertanggungjawabkan semua ini kepada Mu, nanti!”. Hehehe,,, he needed vacation, indeed..!

Upss, sorry saya tinggal, HP saya berbunyi.....
Selamat cuti dan mengistirahatkan semuanya……