Apr 26, 2011

Ketulusan Ala Jalanan

Bagi Bapak - Ibu yang selama ini merasa sudah jagoan dalam melibas jalanan, baik jalur selatan maupun utara pulau Jawa, jangan dulu sombong sebelum bisa melibas jalanan Kalimantan. Ambil simpelnya, nyopiri antara Bontang – Samarinda – Balikpapan atau sebaliknya.

Berbeda dengan jalanan di Jawa, yang cenderung lurus, lengkap dengan rambu, datar, dan ramai….. (ambil contoh) jalanan Bontang - Samarinda pasti akan membuat anda terbelalak. Kondisi jalan naik turun, berkelok-kelok, pandangan tidak akan pernah bebas dalam waktu lama, dengan lebar sempit dan kontur tanah yang sering anjlok.

Sepanjang perjalanan yang rata-rata menempuh waktu 2,5 – 3 jam pada kecepatan 60 – 100 Km/jam, anda tidak akan bisa bermanja-manja dengan pemandangan tepi jalan yang ramai seperti di Jawa. Kecuali anda hanya akan melihat hutan-hutan yang sekarang tinggal belukar. Sesekali, ada warung makan atau tempat isi bensin yang bisa dimanfaatkan untuk istirahat.

Sisa-sisa kecelakaan tidak akan sulit ditemukan disepanjang sisi jalan. DISINI, selain tentunya Takdir di tangan Allah SWT, nasib anda 50% ditentukan oleh ketrampilan anda dalam berkendara dan sisanya oleh ketrampilan pengendara lain. Karena, tidak jarang beberapa kali kami yang sudah sangat berhati-hati, namun karena pengemudi di lain arah ceroboh, maka nasib anda menjadi taruhan.

Namun demikian di kondisi seperti ini, saya masih sering menemukan orang-orang baik di jalanan, ketulusan ala jalanan. Misalnya; saat mau menyalib, mereka sering dengan gampang memberi jalan. Saat mau menyalib, kadang sopir depan memberi sign kanan, mengingatkan kita bahwa ada kendaraan lain di depan yang akan lewat. Saat anda atau mobil anda bermasalah, tidak segan-segan sopir lain atau pemakai jalan lain membantu.

Sebuah pemandangan yang kadang kalau direnungkan sungguh mengharukan, karena persepsi kita selama ini sering mengatakan bahwa, orang jalanan adalah orang yang “menakutkan”. Ternyata ketulusan bisa didapatkan dimana-mana, termasuk di jalanan yang cenderung mempunyai kondisi “keras”

Apr 22, 2011

Casio Protrek PRG-500T : Teman Setia dalam Perjalanan

Bagi mereka yg sering traveling, perjalanan akan semakin nyaman dengan adanya teman, baik teman dalam artian sesungguhnya (istri/keluarga,kolega, sahabat, dan lain-lain) maupun teman dalam artian “alat bantu”, yang fungsinya mempermudah perjalanan kita.

Teman dalam artian alat bantu, saat ini ketersediaannya sungguh menakjubkan. Yang paling klasik adalah alat penunjuk peta semacam GPS dan alat komunikasi lain, baik untuk bertelepon maupun untuk data.

Yang mungkin agak aneh, jika saya katakan bahwa jam adalah salah satu alat bantu yang bermanfaat sebagai teman perjalanan!!!!!
Lha!!!,
Selain sebagai alat bantu waktu, jam modern telah dilengkapi dengan berbagai fitur lain. Mulai dari fitur tanggal, hari, bulan, siang-malam, flask disk, bluetooth, sampai dengan jam yang dilengkapi dengan camera dan perekam.

Setelah menjajal koleksi arloji, baik dari Eropa maupun Jepang, baru-baru ini, saya berkesempatan menjajal koleksi baru, sebuah jam Casio ProTrek PRG-500T, meski pada awalnya sebenarnya saya kurang terlalu suka dengan model digital.

ProTrek-500T, adalah salah satu produk jajaran atas dari Casio, yang mempunyai fungsi analog dan digital. Lebih khusus, diperuntukkan untuk mereka yang sering traveling, karena fitur-fiturnya yang sangat mendukung mereka yang bepergian.

Kita mulai dari huruf T yang merupakan kependekan dari Titanium. Pertama mengeluarkan jam dari kotaknya, ada keterkejutan yang sangat saat merasakan betapa entengnya jam tangan ini. Dibanding Wenger saya yang diameternya lebih kecil, terasa ProTrek seakan sebuah mainan, saking entengnya. Tentunya karena dia terbuat dari Titanium, yang selain ringan juga sangat kuat.

PRG-500T juga dilengkapi dengan tiga sensor yang tipikal diperlukan oleh mereka yang bepergian, khususnya trekking atau hiking atau petugas lapangan lainnya. Yaitu altimeter (mengukur ketinggian), barometer (mengukur tekanan udara sekaligus bisa meramalkan cuaca berdasarkan trend barometer nya) dan thermometer (mengukur suhu) serta yang tidak kalah seksinya Compass, jika-jika anda tak tahu arah kemana melangkah.

Agar tidak terlalu tergantung pada baterai, arloji yang diameternya tidak cocok untuk mereka yg bertangan kecil ini, didayai dengan though solar (sinar matahari atau sinar-sinar lainnya). Sehingga semakin lengkaplah tugasnya sebagai jamnya orang yang suka bepergian, karena pemakainya tak perlu pusing dengan penggantian baterai yg normalnya habis sekitar 2 tahunan.
Untuk mereka yang sering bepergian jauh khususnya keluar negeri, jam ini dilengkapi dengan 29 world time plus pengoperasian yang mudah...... Dan masih banyak lagi fitur-fitur menarik lainnya..

Untuk anda yang bekerja diair, sering renang, diving, surfing atau sekedar cuci tangan, kehujanan dan berwudlu, tidak usah terlalu repot lagi harus mencopot jam ini.

Atau untuk kita yang mau menikmati musim dingin dibelahan bumi utara atau selatan, Protrek kelihatannya mampu bertahan di suhu ekstrim.

Jadi kesimpulannya, jam ini, memang cukup pas digunakan untuk anda yang suka traveling, paling tidak dia bisa membantu mengetahui arah, posisi dan tujuan kita…… Dan bukankah 3 hal tersebut adalah poin2 penting saat kita menempuh suatu perjalanan?...

Apr 2, 2011

Be the Best of Whatever You Are

By Douglas Malloch


If you can’t be a pine on the top of the hill,
Be a scrub in the valley — but be
The best little scrub by the side of the rill;
Be a bush if you can’t be a tree.

If you can’t be a bush be a bit of the grass,
And some highway happier make;
If you can’t be a muskie then just be a bass —
But the liveliest bass in the lake!

We can’t all be captains, we’ve got to be crew,
There’s something for all of us here,
There’s big work to do, and there’s lesser to do,
And the task you must do is the near.

If you can’t be a highway then just be a trail,
If you can’t be the sun be a star;
It isn’t by size that you win or you fail —
Be the best of whatever you are!