May 20, 2008

Materi Kultum

TIGA MALAM BERSAMA CALON PENGHUNI SURGA

(Klik Judul untuk Download Index Al Qur'an, atau ikuti LINK INI)



ASSALAMU’ALAIKUM WR. WB
BISMILLAHIRROHMANIRROHIM. ALHAMDULILLAHIROBBIL ‘ALAMIN. ALLAHUMMA SHOLLI ‘ALA SAYYIDINA MUHAMMAD, WA’ALA ALIHI WASOHBIHI AJMA’IN. AMMA BA’DU.

QOLALLOHU TA’ALA FIL QUR’ANIL KARIM, AUDZUBILLAHI MINASSYAITONIRROJIM. INTAMSASKUM KHASANATUN TASYUK HUM WAINTUSIBKUM SAYYIATUN YAFROHUU BIHAAA. (Al Imron: 120)
“JIKA KAMU MEMPEROLEH KENI’MATAN, NISCAYA MEREKA BERSEDIH HATI DAN JIKA KAMU MENDAPAT BENCANA, NISCAYA MEREKA BERGEMBIRA KARENANYA.”

Jama’ah Subuh ysh. Ayat diatas terkait erat dengan judul kultum pagi ini, yaitu TIGA HARI BERSAMA PENGHUNI SURGA.

Diriwayatkan oleh Ahmad dan An-Nasa’i, Anas bin Malik menceritakan sebuah kejadian yang dialaminya pada sebuah majelis bersama Rasulullah SAW.
Anas bercerita, “Pada suatu hari kami duduk bersama Rasulullah SAW, kemudian beliau bersabda, “Sebentar lagi akan muncul dihadapan kalian seorang laki-laki penghuni surga”. Tiba-tiba muncullah laki2 Ansyar yang janggutnya basah dengan air wudhlunya. Dia mengikat kedua sandalnya pada tangan sebelah kiri.”

Esok harinya, Rasulullah Saw berkata begitu juga, “Akan datang seorang laki2 penghuni surga.” Dan muncullah laki-laki yang sama. Begitulah Nabi mengulang sampai tiga kali.
Ketika majelis Nabi selesai, Abdullah bin Amr bin Al-Ash R.A. mencoba mengikuti laki-laki yg disebut Nabi penghuni surga tersebut. Kemudian dia berkata kepadanya bahwa dia mempunyai masalah dengan ayahnya dan berjanji kpd ayahnya selama tiga hari tidak menemuinya. Dan minta tolong kepada laki-laki Ansyar tadi untuk memberikan kepadanya pondokan selama tiga hari.

Abdullah mengikuti orang tsb ke rumahnya dan tidurlah dia di rumahnya selama tiga malam. Selama itu dia ingin menyaksikan Ibadah apakah gerangan yang dilakukan orang itu sehingga disebut Rasulullah sebagai penghuni Surga. Tetapi selama itu dia tidak menyaksikan sesuatu yg istimewa dalam ibadah orang itu.

Kata Abdullah,” Setelah lewat 3 malam aku tidak melihat keistimewaan amalannya, sehingga hampir2 aku meremehkan amalannya, lalu aku berkata, Hai hamba Allah, sebenarnya aku tidak bertengkar dengan ayahku dan tidak pula menjauhinya. Tetapi aku mendengar Rasulullah SAW bersabda tentang dirimu sampai tiga kali, bahwa engkau adalah penghuni surga. Aku ingin memperhatikan amalanmu supaya aku dapat menirunya. Mudah2an dengan amal yg sama aku dapat mencapai kedudukanmu.

Lalu orang itu berkata, “Yang akau amalkan tidak lebih dari yang engkau saksikan.”
Ketika aku mau berpaling, kata Abdullah, dia memanggil lagi dan berkata,” Demi Allah, amalku tidak lebih daripada yang engkau saksikan. Hanya saja aku tidak pernah menyimpan pada diriku niat yg buruk thd kaum Muslim, dan aku tidak pernah menyimpan rasa dengki kepada mereka atas kebaikan yang diberikan Allah kepada mereka.”

Lalu Abdullah bin Amr berkata, “ Beginilah bersihnya hatimu dari perasaan jelek thd kaum Muslimin, dan bersihnya hatimu dari perasaan Dengki. Inilah tampaknya yang menyebabkan engkau sampai ke tempat terpuji itu. Inilah justru yang tidak bisa kami lakukan.”

Jama’ah Subuh yang diRahmati Allah. Memberikan hati yg bersih dan tidak menyimpan dengki thd sesama muslim kelihatannya sederhana tetapi justru amal itu yg seringkali sulit kita amalkan. Mungkin kita mampu berdiri, sujud dan ruku dimalam hari namun sering sangat sulit kita menghilangkan kedengkian thd sesama Muslim. Mudah2an Allah memberikan rahmatnya sehingga kita dijauhkan dari dengki.

Wabilahitaufik walhidayah. Wassalamu’alaikum. WR. WB.

Dari berbagai sumber, disampaikan tgl 20 Mei 2008

May 17, 2008

Nilai Lebih

"Saat saya kuliah di Amerika, saya mempunyai teman Amerika, yang pada suatu kesempatan merubah cara berpikir saya tentang dunia. Suatu saat ketika mau meninggalkan apartemen sewanya, (dia tidak tahu pemilik, karena biasanya penyewa di brokeri oleh suatu agen), dia, anehnya, berepot-repot untuk memperbaiki apartemen tsb. Termasuk melaundry korden, mengganti lampu, mengecat dinding sehingga kurang lebih dia harus merogoh koceknya sebesar US $ 200.

”Heran dengan hal tersebut sempat saya tanyakan kenapa dia harus bersusah payah melakukan hal itu, toh dia akan meninggalkan apartemen sewa tersebut, dan toh dia juga tidak kenal dengan pemiliknya"

Jawabannya sungguh mengagetkan: " Sofyan, selama ini saya berprinsip bahwa kehadiran saya harus memberi nilai lebih pada sekitar saya. Saat saya tinggalkan apartemen ini, apartemen ini harus lebih baik daripada saat saya memasukinya."

Itulah cuplikan dari pidato pak Men. BUMN saat berada di Bontang tgl 17 Mei 2008.

Berikan nilai lebih/ nilai tambah dimanapun kita berada, dengan ikhlas dan tulus! Wuih...betapa indahnya dunia ini.......