Mar 25, 2008

Lampu Taman... :)))

Bel rumah berbunyi, dan didepan pintu telah berdiri dua tekhnisi dari Services Dept., siap dengan peralatan kerjanya. “Mau ngganti lampu taman Bu”’ jelasnya pada istri..

Tak lebih dari setengah jam, dua lampu taman telah terganti dengan bola lampu baru maupun kaca pelindung yang putih kinclong.

Sesuai prosedur, setiap selesai work order, penghuni rumah dinas akan dimintai tanda tangan work completion.

“MasyaAllah” teriak kaget salah satu tekhnisi, wajahnya terlihat sangat panik. “Bu ini salah rumah Bu, harusnya rumah disebrang jalan itu Bu. Waduh ini gimana, pasti kita diomeli bos!”

Saya terbahak-bahak mendengar cerita Istri. Momen bercerita istri pas saya lagi kecapekan seharian kerja dengan diburu banyak target.

Setelah sakit perut tertawa, seperti biasa setelah pulang kerja sekitar jam 16.00, langsung sholat sebelum baca Koran Kompas yang datangnya terlambat nyampe sore di Bontang , karena remote area. Saat-saat hening sehabis sholat, saya kembali terngiang cerita istri tadi, dan tiba-tiba cerita tersebut menyentakkan gemuruh ambisi yang masih terbawa dari tempat kerja, sekaligus mulai menyadarkan saya betapa sebenarnya banyak “kebetulan-kebetulan” yang telah terjadi dalam hidup saya.

Untuk ngganti lampu taman, paling tidak diperlukan waktu 1 minggu sejak pelaporan. Itupun kalau lagi ada stock.... kalau tidak ada ya... lebih dari 1 minggu. Lha ini nggak lapor, nggak complaint kok tiba-tiba di ganti.....

Lulus SMA, betapa saya ingin jadi guru sehingga masuk ke IKIP. Namun lulus IKIP tidak pernah saya merasakan menjadi Guru yang sesungguhnya, karena ternyata terakhir nyelonong kerja di BUMN.

Sebelum nikah, banyak sekali clue-clue ttg calon istri, namun Alhamdulillah malah mendapatkan pujaan hati yang tak tersangka-sangka.

Dulu tak terbayangkan inginnya rasa menaiki sepeda motor pribadi lepas dari mikrolet di Malang yang meski lengkap tapi ya namanya naik Mikrolet, tetap gengsinya rendah. Alhamdulillah malah dikasih Mobil.

Dulu sudah kapok-kapok sekolah S-1, eh malah dipercaya sekolah S2 meski sedikit terlambat lulusnya.

(Dan masih banyak contoh khususnya yg melesetnya dibawah target... tapi malu nyebutin....:))

Makin jauh berpikir, kebetulan-kebetulan dalam hidup ini makin "tak terkontrol" dan kadang menakjubkan sekaligus menakutkan. Target yang selama ini, menurut teori ilmu manajemen, harus dipasang, sering meleset baik ke atas maupun kebawah. “Ah, toh secara garis besar tidak meleset, hanya detailnya saja yang tidak sama”………… That’s right, but, frankly speaking saya mulai berpikir ulang….. Beranikah saya memasang target dalam hidup saya yang sering tak terkontrol ini???????

No comments:

Post a Comment